Dr. Ir. Muhrizal Sarwani
Sumberdaya Lahan, Iklim dan Lingkungan
Muhrizal Sarwani, lahir di Banjarmasin tahun 1960, berpendidikan formal di bidang lahan khususnya bidang soil, water and land management. Pendidikan Sarjana Pertanian (Ir) atau S1 diperoleh pada Fakultas Pertanian Jurusan Ilmu Tanah IPB Bogor 1978-1983, sementara gelar master of Science (MSc) atau S2 pada jurusan Soil and Water, Wageningen Agricultural University (Sekarang Wageningen University Research) di Belanda pada 1985-1987. Pendidikan S3 di tempuh di University Putra Malaysia (UPM), Serdang, Malaysia, 1997-2001 dan memperoleh gelar PhD pada Bidang Land Management.
Tahun 1988-1990 terlibat dalam penelitian kerjasama Indonesia Belanda pada lahan rawa pasang surut di Kalimantan (LAWOO Project) sehingga memberi kesempatan kepada penulis untuk menjelalah aspek-aspek lahan terutama air di lahan rawa di Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Tahun 1990 an bekerja di lapangan bersama petani melalui Research Grant dari Badan Litbang Pertanian untuk kegiatan Penelitian Pengembangan Lahan Rawa Pasang Surut di Kabupaten Batola, Kalimantan Selatan. Kedua kegiatan diatas yang menjadi milestones baginya mengembangkan diri sebagai peneliti yang andal membantu membangun kawasan lumbung pangan dengan IP 2 yang bertahan sampai sekarang.
Selain sebagai peneliti, pernah terlibat di manajemen penelitian di beberapa tempat di Litbang Pertanian (Kepala BPTP, Ka BB P2TP dan Ka BBSDLP), juga pernah terlibat pada aspek kebijakan (Direktur Pupuk dan Pestisida, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementan). Dia juga pernah mengikuti mengikuti berbagai pelatihan manajemen a.l. di Melbourne Business School Australia untuk Managers Development Program dan di IMD Laussane, Swiss untuk Leadership Management.
Berpengalaman pada bidang-bidang pengembangan dan management lahan maupun air dan iklim: sebagai National Steering Commitee (NSC) pada SADI dan Digital Soil Mapping (ACIAR/Australia), Rice Check (FAO/IRRI), Kerjasama Litbang-Perguruan Tinggi; sebagai National Project Director Indonesian Climate Change Trust Fund (NPD ICCTF) yang dibiayai oleh EU melalui Bappenas
Kerap menjadi nara sumber dan konsultan pada berbagai seminar/pelatihan pada lingkup Kementerian/Lembagadan Perguruan Tinggi serta perusahaan swasta (khususnya pupuk dan Pestisida) dan juga sering berinteraksi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat khususnya di Kalimantan Tengah (CARE Internasional dan World Education).
Sebagai Delegasi Indonesia pada beberapa pertemuan Internasional a.l. The Second Senior Officials Meeting of the Global Research Alliance on Agricultural Green House Gases Governance Working Group, Paris, Perancis; The 19th Session of the Commission on Sustainable Development (CSD-19) di New York, Amerika Serikat; maupun the Conference of the Parties (COP) to the Basel Convention, the Rotterdam Convention and the Stockholm Convention di Jenewa, Swiss 2019.
Karya tulis berupa karya tulis ilmiah yang terbit di jurnal Nasional maupun International, maupun pada prosiding nasional dan Internasional serta beberapa buku teks yang sudah diterbitkan antara lain Lahan Rawa: Penelitian dan Pengembangan (2012, IAARD Press, Jakarta); Politik Pembangunan Pertanian menghadapi Perubahan Iklim (2013, IAARD Press, Jakarta); Pestisida di Indonesia: Industri, Rantai Pasok dan Penggunaan (2020, IPB Press Bogor); TRIVIA RAWA: Serba-serbi Sumber Daya Lahan Rawa (2021, Gajah Mada University Press); Jurus Mendongkrak Luas Tambah Tanam. Edisi ke-2. (2018, IAARD Press, Jakarta); Kalender Tanam Terpadu: Penelitian, Pengkajian, Pengembangan dan Penerapan (2014, IAARD Press, Jakarta). Dampak Erupsi Gunung Merapi 2010 Terhadap Sumberdaya Lahan Pertanian dan Inovasi Rehabilitasinya.(2012, IAARD Press, Jakarta).
Selain buku dan jurnal ilmiah, bersama para peneliti lainnya, Dia juga aktif menulis sejumlah buku panduan dan petunjuk teknis seperti: State Of The Art & Grand Design : Pengembangan Lahan Rawa; Panduan Umum Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Mitigasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian. Panduan Umum Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian; Road Map Strategi Pertanian menghadapi Perubahan Iklim; Petunjuk Teknis Pendampingan Food Estate (Kalteng, NTT, Sumut); Rekomendasi Pupuk N, P, Dan K Spesifik Lokasi Untuk Tanaman Padi, Jagung Dan Kedelai Pada Lahan Sawah (Per Kecamatan).