Prof. Dr. Kedi Suradisastra

Komunikasi Pertanian dan Transfer Teknologi
Prof. Kedi Suradisastra

Prof. Kedi Suradisastra

Prof. Dr. Kedi Suradisastra, menuntaskan pendidikan formalnya di bidang studi Pertanian dan mendapat gelar Ph.D di Universitas Missouri-Columbia, Amerika Serikat. Kemudian melanjutkan pendidikannya di universitas yang sama di jurusan Sosiologi Pedesaan dengan gelar yang di dapat M.Sc, selanjutnya menuntaskan pula pendidikan dengan gelar Ir. di Ilmu Peternakan di Universitas Padjajaran, Bandung, dan terakhir melaksanakan Penelitian Terpadu di Bidang Pertanian, ICRA-Wageningen, Belanda pada tahun 1995.

Kedi Suradisastra adalah pensiunan pejabat pemerintah di Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian. Beliau memiliki pengalaman yang luas dalam pengembangan masyarakat dan perencanaan wilayah, termasuk minat dalam pengembangan kelembagaan. Ia juga tertarik dalam memilih dan menerapkan metodologi penelitian lapangan, dan telah melakukan banyak pelatihan terkait penelitian lapangan dan strategi pengembangan masyarakat, termasuk peran gender dalam pengembangan masyarakat. Ia juga tertarik dalam memilih dan menerapkan metodologi penelitian lapangan, dan telah melakukan banyak pelatihan terkait penelitian lapangan dan strategi pengembangan masyarakat, termasuk peran gender dalam pengembangan masyarakat. Dalam kurun waktu 1987-1996 ia mengembangkan metode Rapid Appraisal untuk perencanaan wilayah di Indonesia Timur dan selanjutnya mengembangkan metode tersebut ke berbagai varian pendekatan dengan penekanan pada peran gender di kalangan masyarakat lokal di daerah tersebut. Dia memiliki pengalaman yang luas dalam pelatihan metodologi nasional.

Pengalaman internasionalnya sebagai direktur program UN-ESCAP CGPRT Center (1996-1998) membantunya meningkatkan pengalamannya secara signifikan. Pada periode 2001-2005 diangkat sebagai Deputi Menteri Penanaman Modal dan Pembiayaan Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia, dimana beliau memperoleh pengalaman yang luas dalam membangun daerah tertinggal di Indonesia Timur. Ia juga sangat terlibat dalam desain pengembangan pertanian lahan gambut di Kabupaten Aceh Utara pasca tsunami besar pada akhir 2004 hingga awal 2005. Pengalaman terakhirnya sebagai Spesialis Pembangunan Pedesaan proyek pembangunan USAID di Indonesia, pada awal 2011 telah mempertajam intuisinya dalam pembangunan daerah dan penerapan pengumpulan dan analisis data lapangan yang tepat. Sejak akhir 2005 menjabat sebagai Guru Besar Peneliti Sosiologi dan Pengembangan Kelembagaan di Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Indonesia (ICASEP) di Bogor.