Pengukuhan Profesor Riset Kementerian Pertanian Tahun 2022

Pengukuhan Profesor Riset Kementerian Pertanian Tahun 2022

Pada penghujung Januari 2022, Badan Litbang Pertanian Kementan mengadakan acara Pengukuhan Profesor Riset yang dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2022 dan 28 Januari 2022. Acara ini mengukuhkan tiga anggota APPERTANI sebagai profesor riset Kementerian Pertanian.

Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si

Pada tgl 25 Januari 2022, Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si,  salah seorang senior advisor (penasehat senior) APPERTANI telah melakukan orasi pengukuhan Profesor Riset  Kementerian Pertanian dengan judul orasi “ PENGEMBANGAN PERTANIAN CERDAS IKLIM INOVATIF BERBASIS TEKNOLOGI BUDIDAYA ADAPTIF MENUJU PERTANIAN MODERN BERKELANJUTAN “.  Beliau merupakan Profesor Riset di bidang Budidaya dan Produksi Tanaman, dan acara pengukuhan yang dilakukan di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Kampus Pertanian Cimanggu Bogor ini juga dihadiri Menteri Pertanian Dr. Syahrul Yasin Limpo, SH. MH.  Profesor Fadjry sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Litbang Pertanian, dan kini menjadi Profesor Riset yang ke 159 di Kementerian Pertanian dan juga sebagai Profesor Riset yang ke-630 secara nasional sejak Profesor Riset pertama kali dikukuhkan pada awal tahun 2006. Profesor Fadjry menawarkan konsep Pertanian Cerdas Iklim Inovatif (PCII) yang merupakan pengembangan dari “Climate Smart Agriculture” yang dipelopori oleh FAO pada tahun 2013, untuk mendukung sistem pertanian modern. Profesor Fadjry memperoleh gelar Sarjana Pertanian dari Universitas Hasanudin pada tahun 1993, Gelar Magister Sains bidang Agroklimatologi dari Institut Pertanian Bogor tahun 2000, dan Gelar Doktor bidang Agroklimatologi dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 2005.

sumber gambar: Balitbangtan

Klik disini untuk melihat buku orasi.

Dr. Drh. Ni Luh Putu Indi Dharmayanti, M.Si

Pada tgl 28 Januari 2022, Dr. Drh. NLP Indi Dharmayanti, M.Si, salah seorang Tim Pakar APPERTANI bidang Veteriner atau Kesehatan Hewan telah melakukan orasi pengukuhan Profesor Riset Bidang Kedokteran Hewan Kementerian Pertanian dengan judul orasi “ INOVASI TEKNOLOGI VETERINER BERBASIS BIOLOGI MOLEKULER UNTUK MENDUKUNG PENGENDALIAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA DI INDONESIA “.  Beliau merupakan Profesor Riset Nasional ke-631 dan Profesor Riset ke-160 di Kementerian Pertanian.  Dalam orasinya Prof. Dr. Indi mengemukakan bahwa Inovasi Teknologi Veteriner Berbasis Biologi Molekuler (ITVBM) sangat penting dalam membangun keakuratan diagnosa, mengetahui karakter virus AI yang bersirkulasi, dan dalam pengembangan teknologi pengendalian seperti obat dan vaksinnya.  Pengembangan IVTBM mampu memberikan informasi karakter virus terkini, memprediksi keganasan virus, dan sebagai sistem pengingat dini dalam menghadapi kemungkinan munculnya pandemi AI.  Selain berguna dalam pengembangan vaksin yang lebih baik dalam pengendalian AI di Indonesia.  Profesor Indi telah menghasilkan 2 paten granted, 1 rahasia dagang, 7 paten terdaftar lainnya dan 1 hak cipta. Profesor Indi memperoleh gelar dokter hewan dari Universitas Airlangga pada tahun 1997, Gelar Magister Sains dari Universitas Gadjah Mada tahun 2003, dan Gelar Doktor dari Universitas Indonesia pada tahun 2009 dalam bidang Biomedis.

Source: Balitbangtan

Klik disini untuk melihat buku orasi.

Dr. Ir. Atien Priyanti, M.Sc

Prof. Dr. Ir. Atien Priyanti, M.Sc juga telah melakukan orasi pengukuhan Profesor Riset Bidang Ekonomi Pertanian pada tgl 28 Januari 2022 di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Kampus Pertanian di Cimanggu Kecil, Bogor. Judul orasi beliau adalah “ PENERAPAN BIOEKONOMI DI SEKTOR PERTANIAN DALAM MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PAKAN “.  Profesor Dr. Atien juga sebagai salah satu tim pakar APPERTANI bidang Ekonomi Peternakan, yang dikukuhkan sebagai Profesor Riset ke-632 secara Nasional dan yang ke-161 sebagai Profesor Riset di Kementerian Pertanian.  Dalam orasinya beliau mengemukakan bahwa Indonesia memiliki potensi biomassa pertanian yang melimpah untuk dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak dalam rangka membangun kemandirian pakan.  Hal ini perlu dilakukan melalui penerapan bioekonomi yang diyakini dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi ke depan.  Mengingat pakan merupakan komponen utama dalam usaha peternakan yang kontribusi inputnya bisa mencapai 60-70% dari total biaya produksi, maka optimalisasi pemanfaatan biomassa ini merupakan pilihan yang tepat sebagai sumberdaya lokal yang jauh dari optimal pemanfaatannya sampai saat ini.  Profesor Atien mendapatkan Sarjana Peternakan dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1984, gelar Master of Science dari University of Arkansas USA dalam bidang Ekonomi Pertanian, dan Gelar Doktor diperolehnya dari Institut Pertanian Bogor tahun 1987 dalam Bidang Ekonomi Pertanian.

Source: Balitbangtan

Klik disini untuk melihat buku orasi.