Kerjasama Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani Aliansi Peneliti Pertanian Indonesia (APPERTANI) – Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjentan), Kementerian Pertanian Desember 2022
APPERTANI diberi kesempatan memberikan masukan untuk peningkatan produksi tanaman pangan melalui webinar kerjasama penyelenggaraan Webinar Propaktani akhir tahun 2022 pada 9 dan 20 Desember 2022 dengan topik: Upaya Untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Pangan, Secara Lebih Khusus Peningkatan Produksi Tanaman Padi.
Webinar pada 9 Desember 2022 mengambil topik umum komoditas tanaman pangan “Strategi Meningkatkan Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan”. Bertindak sebagai moderator Dr. Muhammad Prama Yufdy pakar kesuburan dan biologi tanah, dari APPERTANI/BRIN. Prof. Dr. Sumarno Pakar Ilmu Pemuliaan APPERTANI membawakan topik, “Strategi Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan Mengejar Ketahanan Pangan Nasional” melalui upaya mempersempit senjang hasil dengan scientific based ilmu pengetahuan, teknologi dan kebijakan. Prof. Dr. Suyamto pakar Budidaya Tanaman APPERTANI menguraikan pengalaman lapang di Jawa Timur sebagai hasil kajian penerapan IPTEK dan pembelajaran yang diperoleh dalam upaya mempersempit senjang hasil padi spesifik lokasi. Prof. Subandi pakar Budidaya Tanaman Pangan, APPERTANI yang terlahir sebagai anak petani menceritakan pengalaman lapang terjun langsung di lapangan dalam upaya pragmatis mempertahankan atau meningkatkan jagung dalam pola tanam dengan padi dan kacang hijau dan pemupukan jagung yang produktif dan efisien
Webinar pada 20 Desember 2022 diselenggarakan dengan topik “Upaya Peningkatan Produksi Padi”. Topik ini sangat up-to date, karena setelah tiga tahun dalam situasi pandemi Covid-19 tidak impor beras, cadangan beras pemerintah sangat minim untuk mencegah terjadinya gejolak harga, sehingga direncanakan untuk impor beras. Prof. Dr. Sjamsul Bahri, MS Sekretaris dan Tim Pakar APPERTANI bertindak sebagai moderator. Prof. Husein Sawit, pakar Ekonomi Pertanian APPERTANI menyarankan untuk memperbaiki insentif kepada petani produsen yang selama ini telah berhasil meningkatkan produksi, namun kecil berdampak pada pendapatan mereka ditambah lagi dengan mahalnya input-produksi, melalui perbaikan pengelolaan off farm, terutama penggilingan padi. Penggilingan besar disarankan tidak bersaing dengan penggilingan kecil yang mengambil gabah dari petani. Dr. Ir. Sri Rochayati MSc, Pakar Kesuburan Tanah APPERTANI menguraikan pemecahan masalah atas mahal dan kelangkaan pupuk dalam mempertahankan dan meningkatkan produktivitas padi. Prof. I Nyoman Widiarta, pakar Hama dan Penyakit Tanaman khusus membahas upaya mempersempit kesenjangan hasil varietas unggul baru padi akibat cekaman lingkungan sebagai dampak perubahan iklim (DPI) melalui digitalisasi iptek untuk membantu petani mengambil keputusan secara mandiri dalam menerapkan komponen teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dan pengelolaan hama terpadu (PHT) untuk adaptasi DPI guna mempersempit senjang hasil padi.