Prof. Dr. Ir. Rasti Saraswati, M.S
Sumberdaya Lahan, Iklim dan Lingkungan
Rasti Saraswati lahir di Jakarta, 23 Juni 1954. Memperoleh gelar Sarjana Biologi tahun 1980 pada Jurusan Biologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Matematika (FAMIPA) Universitas Padjadjaran, Bandung, gelar Magister Sains dari Institut Pertanian Bogor tahun 1986, dan Doktor Mikrobiologi Tanah dari Universitas Kyoto, Jepang, tahun 1992.
Meniti karier peneliti sejak tahun 1980 di bidang mikrobiologi tanah dan teknologi bioproses: teknologi formulasi mikroba dan teknologi produksi biofertilizer, untuk kesehatan tanah dan tanaman. Selain itu bidang yang dijalankan juga fokus mempelajari isolat-isolat pribumi sebagai bahan aktif formula biofertilizer
Telah melakukan banyak penelitian, mulai dari Root Nodule Bacteria Identification dan Nitrogen Fixation on Soybean (Jepang), Construction of Gus Marked Bradyrhizobium (Jepang), Rhizobium Quality Control (Canada), Identification of Potential Microorganisms in Wheat Ecosystem (WSU-USA, 2002), dan identification of Indonesian Actinomycetes Based On Their 16S rDNA Sequences (NITE-Jepang), perbaikan kualitas bakteri pembentuk bintil akar secara genetik, fusi protoplast untuk meningkatkan kemampuan penambatan Nitrogen, hingga pengembangan teknologi biofertilizer dan transfer teknologi bio-organic fertilizers pada pertanian organik dan pertanian konvensional mendukung Good Soil Care (GSC) di daerah tropis.
Bidangnya fokus dalam mempelajari potensi isolat-isolat pribumi sebagai bahan aktif formula biofertilizer dengan material carrier terbaik untuk ketahanan hidup mikroba selama penyimpanan, dan efisiensi teknologi produksi, diikuti dengan penelitian-penelitian lapang: pemanfaatan sebagai biofertilizer dan biodecomposer untuk efisiensi pemupukan dan pertanian yang berkelanjutan. Teknologi Rhizoplus memperoleh Hak Paten yang dilisensi dan dikomersialisasikan oleh PT Hobson Interbuana Indonesia, BioPhos dan Mikroflora Tanah Multiguna (MTM) yang dilisensi dan dikomersialisasi oleh PT. Nusa Palapa Gemilang.
Pada tahun 2009-2010 bersama tim pupuk Balai Penelitian Tanah mempersiapkan baku mutu pupuk hayati untuk Permentan 28/SR130/2009 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah. Telah menulis banyak karya ilmiah baik yang ditulis sendiri maupun dengan peneliti lain dalam bentuk buku, jurnal, prosiding, dan makalah yang diterbitkan. Dan atas pengabdiannya, beliau memperoleh Penghargaan Kalyana Kretya Utama dari Menteri Riset dan Teknologi atas Hasil karya penelitian di bidang pertanian dan agroindustri dan Tanda Kehormatan Satyalancana Wirakarya dari Presiden Republik Indonesia dan kini aktif sebagai narasumber kelompok tani, dan mitra swasta/BUMN untuk pengembangan teknologi biofertilizer dan biodekomposer.