Kerjasama APPERTANI dan PSEKP Dalam Kegiatan PRISMA Telah Memasuki Tahap Akhir

Kerjasama APPERTANI dan PSEKP Dalam Kegiatan PRISMA Telah Memasuki Tahap Akhir

Kerjasama APPERTANI bersama Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) dalam kegiatan Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture (PRISMA) telah memasuki tahap akhir pembahasan dan dalam proses penyusunan laporan akhir. Kerjasama penelitian dilaksanakan untuk merumuskan Strategi Peningkatan Penggunaan Benih Padi Varietas Unggul Baru (VUB) di Indonesia yang telah berlangsung sejak April 2022 dan usai di akhir bulan Agustus 2022.

Tujuan kerjasama adalah meningkatkan penggunaan benih padi VUB untuk peningkatan pendapatan masyarakat khususnya petani di pedesaan. Produksi padi berawal dari tersedianya  benih bermutu VUB sebagai hasil proses pemuliaan dan pelepasan varietas yang sesuai  permintaan pasar sebagai bagian subsistem agrobisnis untuk  menghasilkan benih bermutu VUB dengan prinsip keunggulan genetis dan agrobisnis.

Kajian strategi dan kebijakan peningkatan penggunaan VUB Padi di Indonesia telah terlaksana  melalui diskusi terbatas di PSEKP, yang dilanjut dengan pelaksanaan forum group discussion (FGD) khusus di 3 lokasi penelitian (2 Kabupaten di Jawa Barat dan 1 Kabupaten di Jawa Timur) tempat dilaksanakannya penelitian dan kajian di 3 lokasi tersebut dan simposium bersama berbagai stakeholders.

Beberapa temuan dalam pelepasan galur harapan menjadi VUB belum melibatkan produsen benih sehingga kebanyakan yang dilepas varietas adaptif, produktivitas tinggi namun sulit dijual, mengurangi minat produsen benih untuk memproduksinya. Kebijakan pemberian bantuan benih menargetkan varietas adaptif cekaman agroekosistem spesifik dan produktivitas tinggi untuk meningkatkan rata-rata produktivitas nasional dan perbaikan gizi masyarakat, kurang  memperhatikan preferensi pasar sehingga adopsinya tidak berkelanjutan.

APPERTANI merekomendasikan untuk melepas galur harapan adaptif, produktivitas tinggi sesuai preferensi pasar, dengan beberapa strategi yang bisa diterapkan; 1) Memisahkan proses pemuliaan menghasilkan galur harapan (invensi) dengan pelepasan varietas untuk memudahkan hilirisasi benih sumber (komersialisasi). 2) Proses pelepasan varietas tidak hanya melibatkan pemulia, tetapi juga, penguji karakter unggul dan produsen benih. 3.) Pendalaman preferensi dengan produsen benih, petani, penggilingan, rumah tangga.

Hasil-hasil diskusi dan kajian tersebut nantinya diharapkan mampu memberikan perubahan dalam peningkatan penggunaan varietas unggul baru padi di Indonesia, yang bukan hanya pada benih itu sendiri dampak manfaatnya tapi untuk para petani di Indonesia serta agrobisnis padi kedepannya.