Undangan Diskusi Terbatas dengan Kementerian Luar Negeri
Diskusi Terbatas
Prospek Kerja Sama Teknologi Digital RI-AS
di Bidang Agrikultur
Jakarta, 12 September 2025
Sehubungan dengan rencana Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri RI akan menyelenggarakan kembali Indonesia-U.S. Bilateral Digital Technology Dialogue pada edisi ke-4 di Chicago AS, pada November 2025. Adapun pertemuan bertujuan untuk mendukung Asta Cita Pemerintah RI terkait ketahanan pangan melalui penjajakan sekaligus mendorong berbagai potensi kerja sama RI dan AS secara langsung, termasuk teknologi, investasi, serta kolaborasi riset di bidang Agrikultur.
Diskusi terbatas telah diselenggarakan secara hybrid, daring dan luring pada Jumat, 12 September 2025, bertempat di Ruang Rapat Kantin Diplomasi, Kementerian Luar Negeri Jl. Taman Pejambon No. 6 Jakarta Pusat, Tujuan diskusi untuk menjaring pendapat terkait prospek kerja sama teknologi digital RI-AS di bidang Agrikultur sebagai bahan persiapan untuk Indonesia-U.S. Bilateral Digital Technology Dialogue ke-4 tersebut. Diskusi dihadiri oleh pihak Pemerintah (Kemenko Pangan, Dewan Ekonomi Nasional, Kementan, Badan Karantina Indonesia, Kementerian BUMN, Badan Pangan Nasional, BRIN), Akademisi (Faperta IPB,Faultas Teknik Pertanian UGM, Faperta UNIBRAW, Program Studi Teknik Pangan ITB), Asosiasi (APPERTANI, PERAGI,PATPI), BUMN (ID Food. PT Perkebunan Nusantara, PT Sang Hyang Sri, Perum BULOG).
Dari Paparan mengenai 4th Indonesia – U.S. Bilateral Digital Technology Dialogue on Agriculture dan diskusi diperoleh usulan topik kerjasama sebgai berikut:
- Usulan kerjasama difokuskan pada peluang pemanfaatan teknologi AI pada seluruh proses produksi pertanian (pra-on-post production) untuk mendukung ketahanan pangan dan energi;
- Belajar dari kisah sukses koperasi di Amerika Serkat (AS), untuk diterapkan di Indonesia utamanya dalam penyediaan benih, financing dan marketing pada petani berlahan sempit;
- Mapping 10 produk yang diperlukan AS diantaranya kakao, kopi, karet, teh, nanas;
- Perlu kehati-hatian dalam mengembangkan produk GMO dari AS maupun yang diproduksi dalam negeri dengan teknologi AS, terkait dengan kemungkinan perubahan lingkungan
- Kerjasama dengan pemasok teknologi gen sequencing seperti Ilumina untuk kelancaran operasional dan suplai bahan yang lebih murah untuk peralatan yang disetting di Indonesia;
- Kerjasama merakit varietas dengan genom editing (Wilmar, Syngenta, Corteva) dan pengembangan produk bersama sesuai standar industri AS, mis pengembangan kopi sesuai standar mutu Starbuck;
- Pengembangan sektor pangan pada penguasaan lahan sempit dan pelaku petani usia lanjut;
- Pengembangan rantai pasok untuk menekan biaya produksi pertanian;
- Menjaga kesuburan lahan, penyehatan lahan dengan minimalisasi ekternal input seperti pupuk kimia;
- Menyusun strategi kerjasama pertanian pada produk yang potensial da/atau diekspor dan yang diimpor;
- Upaya adopsi teknologi peningkatan produksi kakao, karet, kelapa sawit lebih pada intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas, dari pada perluasan areal guna mengurangi deforestasi;
- Good agriculture practice (GAP) hilirisasri produk unggulan, adaptasi varietas unggul gandum, kedelai, jagung dan juga varietas unggul padi GMO, golden rice;
- Modifikasi alsin sesui karakteristik lahan pertanian di Indonesia;
- Membangun/membuka akses kapital, pasar, teknologi;
- Edukasi pola makan sehat;
- Smart farming kedelai;
- Deep irigation;
- Deteksi penyakit sawit;
- Sistem informasi pertanian terintegrasi;
- Akses data agroklimat;
- Kerjasama penelitian amelioran pembenah tanah;
- Adaptasi precission farming;
- Transplanter untuk lahan lapisan olah tanah dalam;
- Magang pengolahan pangan seperti produksi minyak/air kelapa sintetis
- Mempermudah mendatangkan perlatan produksi, industri pertanian yang diperlukan.
Pertemua ke-2 masih akan diselenggarakan untuk memberi kesempatan para pihak terkait untuk memperkaya masukan kerjasama.