Prof. Dr. M. Husen Sawit
Sosial Ekonomi Pertanian
Prof. Dr. M. Husein Sawit, Lahir di Sigli provinsi Aceh, 25 November 1947. Sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik jurusan Arsitektur UGM pada 1967, kemudian meneruskan pendidikannya hingga tammat di Fakultas Ekonomi UGM dengan spesialisasi Ekonomi Pertanian pada 1973; meraih gelar M.Sc di bidang Agricultural Developments Economics di Australian National University (ANU), Canberra, Australia pada 1984; dan memperoleh gelar PhD di bidang ekonomi dari University of Wollongong, NSW Australia pada 1994. Menempuh pendidikan non-gelar tentang Rural Labour Market di World Bank, Washington DC, AS (1985: 2 bulan); kemudian Watershed Analysis and Resource Management di Cornell University, Ithaca AS (1994: 3 bulan). Dikukuhkan sebagai profesor riset ke-76 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) atau ke-300 tingkat nasional setelah menyampaikan orasi ilmiah berjudul: Reformasi Kebijakan Harga Produsen dan Dampaknya terhadap Daya Saing Beras, pada 21 Juni 2010.
Beliau sempat bergabung beberapa bulan dalam penelitian perluasan pabrik gula di Jawa dan Aceh pada Survei Agro Ekonomi (SAE) di Jakarta atas biaya Bank Dunia, kemudian menjadi staf peneliti dan merangkap sebagai sekretaris penelitian Studi Dinamika Pedesaan (SDP) di Bogor tahun 1975-1981. Pada 1982, beliau bergabung dengan PAE (Pusat Penelitian Agro-Ekonomi yang sekarang menjadi PSE-KP atau Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian). Sebagai peneliti, beliau secara intensif berpartisipasi pada berbagai workshops tentang pendekatan Agro-Ekosistem dalam pengelolaan lahan marginal, daerah aliran sungai dan kawasan pantai yang dilaksanakan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand (1986-1987). Diakhir 1980an, beliau aktif mengembangkan metodologi RRA (Rapid Rural Appraisal) dan PRA (Participatory Rural Appraisal) dan Agro-ecosystem Approach dalam berbagai isu penelitian yang pendanaannya didukung oleh the Ford Foundation, USAID, ICLARM, ICRAF, CIIFAD Cornell University.
Beliau juga sempat bergabung dengan BULOG selama 16 tahun, sejak 1996. Selama di BULOG, beliau sering mewakili BULOG dalam banyak kegiatan seperti pertemuan APEC di Kanada dan Jepang (1996-1999), menjadi peserta FAO/AFMA di Beijing, RRC (1996), peserta forum NGO di Korea Selatan (1999), menjadi Delegasi RI dalam pertemuan FAO, IFAD di Roma dan perundingan pertanian dalam Putaran Doha WTO di Jenewa (2000-2009). Sejak Putaran Doha WTO, beliau juga menjadi delegasi RI di sidang COA (Committee On Agriculture) WTO pada periode 2003-2009. Beliau sempat diundang dalam berbagai forum ilmiah internasional yang terkait dengan AoA (Agreement of Agriculture) WTO, perdagangan beras dan stabilisasi harga pangan yang diselenggarakan di Jenewa, Roma, Nairobi, Hanoi, Melbourne, Manila, New Delhi, Penang dan Salvador (Brazil). Kerap diminta untuk menyampaikan pemikirannya tentang stabilisasi harga pangan atau beras, serta kaitannya dengan human development dalam perdagangan regional/multilateral oleh IFPRI, Bank Dunia, dan UNDP.
Selain itu, beliau juga anggota Tim Kebijakan Beras yang dibentuk Bappenas dan Kantor Kementrian Koordinator Perekonomian pada 2001, lalu menjadi konsultan WFP Jakarta (1998: 1 bulan; 2005: 3 bulan) dan FAO Jakarta (1995: 2 bulan, dan 2003-2004); Senior advisor on agriculture policy pada UNSFIR (United Nations Support Facility For Indonesian Recovery) UNDP Jakarta (2003-2005). Pernah juga menjadi research fellow pada Research School of Pacific and Asian Studies ANU Australia (1992: 2 bulan) kemudian senior research fellow di Kyoto University (2002: 2 bulan)
Adapun kegiatan-kegiatan lain yang pernah diikutinya periode 2001-2003: beliau aktif turut serta dalam pembahasan awal Emergency Rice Reserve (ERR) di AEAN+3 di Bangkok, lalu menjadi narasumber di Tim Monitoring Implementasi Inpres Perberasan pada Kantor Sekretariat Wakil Presiden RI (2006), Tim Koordinasi kebijakan Perberasan dan Stabilisasi Harga Pangan pada Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian (2007-2018), menjadi tenaga ahli bidang Pangan dan Perdagangan pada KADIN (2008).
Atas pengabdiannya beliau dianugerahi penghargaan piagam tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya XX tahun 1999 dan penghargaan Presiden RI tentang Ketahanan Pangan pada 2010. Kemudian menjalani masa purnabakti pada tanggal 1 Desember 2012.